I. PENDAHULUAN
Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri oleh manusia itu sendiri. Demikian halnya dengan organisasi. Di samping sebagai wadah untuk bersosialisasi dengan sesama, orgaisasi juga dapat difungsikan sebagai sebuah wadah yang menyediakan berbagai ilmu pengetahuan. Tentang apa dan bagaimana aplikasi ilmu tersebut untuk kita dapat kita analisis sendiri mengingat heterogenitas yang ada di sekitar kita. Oleh sebab itu tidak hanya pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur namun juga berkarakter, serta memiliki fungsi tertentu guna memperlancar komunikasi dalam masyarakat tertentu.
Masyarakat adalah kumpulan dari sekian banyak individu baik itu kecil maupun besar yang terikat oleh satuan adat istiadat, ritus atau hukum yang khas dan hidup bersama. Memahami prilaku manusia tidak dapat begitu saja dilepaskan dari konteks organisasi karena organisasi juga berarti sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan bersama. Dalam makalah ke depan akan dijelaskan mengenai organisasi beserta struktur yang ada di dalamnya dan organisasi dalam birokrasi serta kedudukannya di tengah-tengah masyarakat.
II. PEMBAHASAN
a. Pengertian Organisasi
Pengertian tentang organisasi banyak dirumuskan oleh sosiolog. Karena itulah tidak ada penyeragaman yang utuh untuk memaknai dengan tepat tentang apa yang dimaksud dengan organisasi.
Schein memaknai organisasi sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui tanggung jawab. Menurut Kochler, organisasi merupakan sistem hubungan yang terstruktur yang menkoordinasi usaha suatu kelompok orang dalam mencapai tujuan tertentu. Lain Schein lain Kochler, lain pula dengan Wright. Wright mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktifitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai satu tujuan bersama. Sebenarnya tudak ada perbedaan yang mencolok dalam pendefinisian organisasi oleh tiga pengamat tersebut. Rumusan yang ditampilkan oleh ketiga definisi tersebut memang terlihat beda saat kita membaca sekilas akan tetapi memiliki inti perumusan yang sama yaitu bahwa organisasi merupakansuatu sistem dalam mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama yaitu tujuan yang bersifat umum.
b. Dasar-Dasar Organisasi
Dalam perkembangannya, organisasi telah menjadi semakin modern dan kompleks dengan segala kompleksitas permasalahan yang ada di dalamnya. Mulai dari beberapa faktor yang mempengaruhinya hingga membutuhkan perhatian tersendiri dari pelaku organisasi itu sendiri. Palaku organisasi dituntut untuk dapat menghadapi masalah denga arif dan bijaksana. Untuk mengetahui lebih jauh tentang organisasi dan yang akan berkecimpung di dalamnya maka sudah sewajarnya jika kita mengetahui tentang ilmu-ilmu yang akan kita jadikan sebagai rujukan dalam menjalankan roda organisasi kelak. Baik itu organisasi dalam ruang lingkup kecil maupun organisasi sekaliber kabinet maupun beberapa lembaga tinggi negara. Dalam hal ini yang pertama kali harus kita ketahui adalah mengenai ilmu-ilmu keorganisasian. Sebelum melangkah lebih jauh maka yang harus kita ketahui adalah tentang apa yang dimaksud dengan ilmu organisasi. Yang dimaksud dengan ilmu organisasi adalah sekelompok pengetahuan yang disusun secara teratur sdan sistematis berdasarkan pada satu prinsip atau azaz-azaz kebenaran yang berlaku umum dan dipelajari secara terus menerus. Ilmu organisasi juga dapat diartikan sebagai kelompok pengetahuan yang mempunyai objek atau sasaran organisasi. Yang termasuk dalam jangkauan ilmu-ilmu keorganisasian adalah:
1. Dasar Pembentukan Organisasi
Yang menjadi dasar bagi pembentukan organisasi pada dasarnya adalah karena manusia adalah makhluk sosial yang dalam konteks ini adalah homo socius. Fakta tersebut adalah sebuah sifat kodrati. Manusia tidak mungkin dapat hidup seorang diri, lepas dari masyarakat, kelompok maupun kehidupan bersama komunitasnya. Manusia adalah makhluk yang berfikir dan dapat berkembang. Setiap manusia memiliki naluri untuk hidup bermasyarakat. Untuk mmemenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut maka manusia harus melakukan kerjasama karena dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Di situlah tingkat keterbatasan manusia yang merupakan cerminan bahwa manusia memerlukan kerjasama dan wadah itu terdapat dalam organisasi.
2. Tujuan Manusia Masuk dalam kelompok
Secara terperinci dapat disebutkan bahwa seseorang masuk dalam suatu kelompok dengan alasan sebagai berikut:
· Kelompok dapat memberikan perlindungan sehingga orang tersebut merasa aman.
· Kelompok dapat membantu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh seseorang, baik itu permasalahan dalam hal ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
· Kelompok dapat memberikan status sosial dan pengakuan.
· Kelompok dapat memberikan doronga dan semangat (motivasi) kepada seseorang.
· Kelompok dapat memberikan bimbingan dan pengarahan dalam rangka menungkatkan potensi seseorang.
· Kelompok dapat memberikan kepuasan. Baik itu yang bersifatjasmaniah, psikologis maupun kepuasan sosial.
· Kelompok dapat memberikan bantuan apabila seseorang mengalami kesulitan.
3. Macam-Macam Organisasi
Adapun macam-macam organisasi adalah sebagai berikut:
· Organisasi dilihat dari segi jumlah pucuk pimpinan:
Organisasi Tunggal yaitu organisasi yang memiliki satu pimpinan dan pimpinan tersebut berada di tangan satu orang. Contoh: presiden dalam negara.
Organisasi Jamak yaitu organisasi yang pucuk pimpinannya berada di tangan beberapa orang. Contoh: Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
· Organisasi dilihat dari segi keresmian
Organisasi Formal yaitu sebuah organisasi yang apabila kegiatannya dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam sebuah kelompok secar sadar dikoordinasikan guna tercapai ttujuan yang dicita-citakan sehingga orang yang tergabung dalam kelompok tersebut memiliki struktur yang jelas. Contoh: Universitas.
Organisasi non formal yaitu organisasi yang disusun secara bebas dan spontan yang keanggotaannya secara sadar dan tidak sadar. Contoh: Arisan
· Organisasi dilihat dari segi luas wilayah
Organisasi daerah yaitu organisasi yang luas wilayahnyya meliputi suatu wilayah tertentu. Contoh: PT. Industri Sandang
Organisasi Nasional yaitu organisasi yang luas wilayahnya meliputi seluruh wilayah dalam suatu negara. Contoh: PDI, Partai Golkar dan lain sebagainya.
Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu. Contoh: ASEAN
4. Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energi dari lingkungannya yang kemudian mengubah energi tersebut menjadi produk untuk kemudian dikeluarkan kepada lingkungan. Selain itu iklim komunikasi dan organisasi merupakan al yang perlu diperhatikan, terutama oleh pimpinan organisasi tersebut. Kenapa demikian? Karena sedikit banyak faktor tersebut turut mempengaruhi tingkah laku anggota organisasi. Hal yang tidak kalah pentingnya dalam bahasan ini adalah tentang format interaksi komunikasi dalam organisasi. Yang harus diperhatikan di sisni adalah komunikasi interpersonal, komunikasi terhadap kelompok kecil dan komunikasi publik.. Contoh yang terbentuk melihat tiga sisi tersebut dapat kita jumpai seperti memorandum karyawan dll.
5. Prinsip atau asas organisasi
Dapat dirumuskan bahwa prinsip atau dasar organisasi meliputi:
Prinsip Kesatuan Perintah
Prinsip Keseimbangan
Prinsip Pendistribusian Pekerjaan
Prinsip Rentangan Pengawasan
Prinsip Pelimpahan Wewenang
Prinsip Departementalisasi
Dll.
6. Teori Organisasi
Teori organisasi bukanlah sebuah dogma maupun teori yang memilki kebenaran mutlak. Ada 9 macam teori organisasi:
Teori Organisasi Klasik
Teori Organisasi Birokrasi
Teori Organisasi Human Relation
Teori Organisasi Perilaku
Teori Organisasi Proses
Teori Organisasi Kepemimpinan
Teori Organisasi Fungsi
Teori Organisasi Pembuatan Keputusan
Teori Organisasi Kontingansi
7. Perilaku organisasi
Organisasi pada intinya berprilaku untuk memahami prilaku manusia. Memahami prilaku manusia adalah suatu hal yang sangat sulit karena setiap manusia memiliki prilaku yang berbeda antara satu dengan yang lain. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi prilaku, maka prilaku organisasi dibedakan menjadi dua bagian yaitu prilaku intern dan prilaku ekstern. Prilaku intern meliputi prilaku yang dipengaruhi oleh faktor genetika. Bagi seorang pemimpin, data-data tentang latar belakang dari para anggota organisasi adalah satu hal yang sangat penting dalam rangka mengarahkan dan mengembangkan potensi anggota menuju prilaku organisasi yang positif. Yang kedua adalah prilaku ekstern. Prilaku iuni adalah prilaku yang dipengaruhioleh faktor dari luar. Faktor itu meliputi lingkungan dan situasi sehari-hari yang dihadap oleh seseorang dalam hidupnya. Dalam hal ini situasi dan kondisi lingkungan memiliki andil besar dalam pembentukan prilaku dan karakter seseorang.
c. Organisasi Dalam Birokrasi Masyarakat Modern
Birokrasi dapat dipelajari dalam berbagai ilmu sosial. Organisasi dapat dijadikan konteks di mana berbagai karakter dan tingkah laku manusia berlangsung. Organisasi-organisasi modern merupakan wujud atas berbagai struktur kompleks yang terdiri dari beragam elemen yang saling bergantung satu sama lain. Proses-proses sosial dalam birokrasi turut menyempurnakan struktur dan kegiatan birokrasi. Berbagai proses tersebut menjadikan suatu organisasi dapat lebih fleksibel dan tanggap dalam kondisi yang cenderung berubah-ubah setiap waktu.
Stereotip atau label populer dari birokrasi adalah membesar-besarkan kekuatan dari organisasi resmi namun kenyataannya tidak disertai dengan data yang cukup dan dapat dipertanggung jawabkan. Yang perlu ditekankan di sisni sebenarnya adalah bahwa persoalan yang timbul tidaklah berkaitan dengan pribadi-pribadi yang birokrat melainkan proses-proses dalam organisasi yang menuju pada pembentukan prilaku oleh ideologi dari pada hanya sekedar tujuan-tujuan utama dan realitas eksternal.
III. PENUTUP
Dari sekelumit uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya organisasi merupakan suatu wadah yang dapat membentuk prilaku seseorang kelak ketika harus terjun dalam masyarakat, baik itu dalam ruang lingkup yang kecil maupun masyarakat dalam konteks ruang lingkup yang lebih luas seperti dalam pemerintahan. Oleh sebab itu organisasi juga berfungsi sebagai wadah non formal bagi masyarakat yang menghendaki pengetahuan tentang tata cara hidup dan berkehidupan dengan baik dalam masyarakat.
Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri oleh manusia itu sendiri. Demikian halnya dengan organisasi. Di samping sebagai wadah untuk bersosialisasi dengan sesama, orgaisasi juga dapat difungsikan sebagai sebuah wadah yang menyediakan berbagai ilmu pengetahuan. Tentang apa dan bagaimana aplikasi ilmu tersebut untuk kita dapat kita analisis sendiri mengingat heterogenitas yang ada di sekitar kita. Oleh sebab itu tidak hanya pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur namun juga berkarakter, serta memiliki fungsi tertentu guna memperlancar komunikasi dalam masyarakat tertentu.
Masyarakat adalah kumpulan dari sekian banyak individu baik itu kecil maupun besar yang terikat oleh satuan adat istiadat, ritus atau hukum yang khas dan hidup bersama. Memahami prilaku manusia tidak dapat begitu saja dilepaskan dari konteks organisasi karena organisasi juga berarti sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan bersama. Dalam makalah ke depan akan dijelaskan mengenai organisasi beserta struktur yang ada di dalamnya dan organisasi dalam birokrasi serta kedudukannya di tengah-tengah masyarakat.
II. PEMBAHASAN
a. Pengertian Organisasi
Pengertian tentang organisasi banyak dirumuskan oleh sosiolog. Karena itulah tidak ada penyeragaman yang utuh untuk memaknai dengan tepat tentang apa yang dimaksud dengan organisasi.
Schein memaknai organisasi sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui tanggung jawab. Menurut Kochler, organisasi merupakan sistem hubungan yang terstruktur yang menkoordinasi usaha suatu kelompok orang dalam mencapai tujuan tertentu. Lain Schein lain Kochler, lain pula dengan Wright. Wright mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktifitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai satu tujuan bersama. Sebenarnya tudak ada perbedaan yang mencolok dalam pendefinisian organisasi oleh tiga pengamat tersebut. Rumusan yang ditampilkan oleh ketiga definisi tersebut memang terlihat beda saat kita membaca sekilas akan tetapi memiliki inti perumusan yang sama yaitu bahwa organisasi merupakansuatu sistem dalam mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama yaitu tujuan yang bersifat umum.
b. Dasar-Dasar Organisasi
Dalam perkembangannya, organisasi telah menjadi semakin modern dan kompleks dengan segala kompleksitas permasalahan yang ada di dalamnya. Mulai dari beberapa faktor yang mempengaruhinya hingga membutuhkan perhatian tersendiri dari pelaku organisasi itu sendiri. Palaku organisasi dituntut untuk dapat menghadapi masalah denga arif dan bijaksana. Untuk mengetahui lebih jauh tentang organisasi dan yang akan berkecimpung di dalamnya maka sudah sewajarnya jika kita mengetahui tentang ilmu-ilmu yang akan kita jadikan sebagai rujukan dalam menjalankan roda organisasi kelak. Baik itu organisasi dalam ruang lingkup kecil maupun organisasi sekaliber kabinet maupun beberapa lembaga tinggi negara. Dalam hal ini yang pertama kali harus kita ketahui adalah mengenai ilmu-ilmu keorganisasian. Sebelum melangkah lebih jauh maka yang harus kita ketahui adalah tentang apa yang dimaksud dengan ilmu organisasi. Yang dimaksud dengan ilmu organisasi adalah sekelompok pengetahuan yang disusun secara teratur sdan sistematis berdasarkan pada satu prinsip atau azaz-azaz kebenaran yang berlaku umum dan dipelajari secara terus menerus. Ilmu organisasi juga dapat diartikan sebagai kelompok pengetahuan yang mempunyai objek atau sasaran organisasi. Yang termasuk dalam jangkauan ilmu-ilmu keorganisasian adalah:
1. Dasar Pembentukan Organisasi
Yang menjadi dasar bagi pembentukan organisasi pada dasarnya adalah karena manusia adalah makhluk sosial yang dalam konteks ini adalah homo socius. Fakta tersebut adalah sebuah sifat kodrati. Manusia tidak mungkin dapat hidup seorang diri, lepas dari masyarakat, kelompok maupun kehidupan bersama komunitasnya. Manusia adalah makhluk yang berfikir dan dapat berkembang. Setiap manusia memiliki naluri untuk hidup bermasyarakat. Untuk mmemenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut maka manusia harus melakukan kerjasama karena dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Di situlah tingkat keterbatasan manusia yang merupakan cerminan bahwa manusia memerlukan kerjasama dan wadah itu terdapat dalam organisasi.
2. Tujuan Manusia Masuk dalam kelompok
Secara terperinci dapat disebutkan bahwa seseorang masuk dalam suatu kelompok dengan alasan sebagai berikut:
· Kelompok dapat memberikan perlindungan sehingga orang tersebut merasa aman.
· Kelompok dapat membantu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh seseorang, baik itu permasalahan dalam hal ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
· Kelompok dapat memberikan status sosial dan pengakuan.
· Kelompok dapat memberikan doronga dan semangat (motivasi) kepada seseorang.
· Kelompok dapat memberikan bimbingan dan pengarahan dalam rangka menungkatkan potensi seseorang.
· Kelompok dapat memberikan kepuasan. Baik itu yang bersifatjasmaniah, psikologis maupun kepuasan sosial.
· Kelompok dapat memberikan bantuan apabila seseorang mengalami kesulitan.
3. Macam-Macam Organisasi
Adapun macam-macam organisasi adalah sebagai berikut:
· Organisasi dilihat dari segi jumlah pucuk pimpinan:
Organisasi Tunggal yaitu organisasi yang memiliki satu pimpinan dan pimpinan tersebut berada di tangan satu orang. Contoh: presiden dalam negara.
Organisasi Jamak yaitu organisasi yang pucuk pimpinannya berada di tangan beberapa orang. Contoh: Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
· Organisasi dilihat dari segi keresmian
Organisasi Formal yaitu sebuah organisasi yang apabila kegiatannya dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam sebuah kelompok secar sadar dikoordinasikan guna tercapai ttujuan yang dicita-citakan sehingga orang yang tergabung dalam kelompok tersebut memiliki struktur yang jelas. Contoh: Universitas.
Organisasi non formal yaitu organisasi yang disusun secara bebas dan spontan yang keanggotaannya secara sadar dan tidak sadar. Contoh: Arisan
· Organisasi dilihat dari segi luas wilayah
Organisasi daerah yaitu organisasi yang luas wilayahnyya meliputi suatu wilayah tertentu. Contoh: PT. Industri Sandang
Organisasi Nasional yaitu organisasi yang luas wilayahnya meliputi seluruh wilayah dalam suatu negara. Contoh: PDI, Partai Golkar dan lain sebagainya.
Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu. Contoh: ASEAN
4. Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energi dari lingkungannya yang kemudian mengubah energi tersebut menjadi produk untuk kemudian dikeluarkan kepada lingkungan. Selain itu iklim komunikasi dan organisasi merupakan al yang perlu diperhatikan, terutama oleh pimpinan organisasi tersebut. Kenapa demikian? Karena sedikit banyak faktor tersebut turut mempengaruhi tingkah laku anggota organisasi. Hal yang tidak kalah pentingnya dalam bahasan ini adalah tentang format interaksi komunikasi dalam organisasi. Yang harus diperhatikan di sisni adalah komunikasi interpersonal, komunikasi terhadap kelompok kecil dan komunikasi publik.. Contoh yang terbentuk melihat tiga sisi tersebut dapat kita jumpai seperti memorandum karyawan dll.
5. Prinsip atau asas organisasi
Dapat dirumuskan bahwa prinsip atau dasar organisasi meliputi:
Prinsip Kesatuan Perintah
Prinsip Keseimbangan
Prinsip Pendistribusian Pekerjaan
Prinsip Rentangan Pengawasan
Prinsip Pelimpahan Wewenang
Prinsip Departementalisasi
Dll.
6. Teori Organisasi
Teori organisasi bukanlah sebuah dogma maupun teori yang memilki kebenaran mutlak. Ada 9 macam teori organisasi:
Teori Organisasi Klasik
Teori Organisasi Birokrasi
Teori Organisasi Human Relation
Teori Organisasi Perilaku
Teori Organisasi Proses
Teori Organisasi Kepemimpinan
Teori Organisasi Fungsi
Teori Organisasi Pembuatan Keputusan
Teori Organisasi Kontingansi
7. Perilaku organisasi
Organisasi pada intinya berprilaku untuk memahami prilaku manusia. Memahami prilaku manusia adalah suatu hal yang sangat sulit karena setiap manusia memiliki prilaku yang berbeda antara satu dengan yang lain. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi prilaku, maka prilaku organisasi dibedakan menjadi dua bagian yaitu prilaku intern dan prilaku ekstern. Prilaku intern meliputi prilaku yang dipengaruhi oleh faktor genetika. Bagi seorang pemimpin, data-data tentang latar belakang dari para anggota organisasi adalah satu hal yang sangat penting dalam rangka mengarahkan dan mengembangkan potensi anggota menuju prilaku organisasi yang positif. Yang kedua adalah prilaku ekstern. Prilaku iuni adalah prilaku yang dipengaruhioleh faktor dari luar. Faktor itu meliputi lingkungan dan situasi sehari-hari yang dihadap oleh seseorang dalam hidupnya. Dalam hal ini situasi dan kondisi lingkungan memiliki andil besar dalam pembentukan prilaku dan karakter seseorang.
c. Organisasi Dalam Birokrasi Masyarakat Modern
Birokrasi dapat dipelajari dalam berbagai ilmu sosial. Organisasi dapat dijadikan konteks di mana berbagai karakter dan tingkah laku manusia berlangsung. Organisasi-organisasi modern merupakan wujud atas berbagai struktur kompleks yang terdiri dari beragam elemen yang saling bergantung satu sama lain. Proses-proses sosial dalam birokrasi turut menyempurnakan struktur dan kegiatan birokrasi. Berbagai proses tersebut menjadikan suatu organisasi dapat lebih fleksibel dan tanggap dalam kondisi yang cenderung berubah-ubah setiap waktu.
Stereotip atau label populer dari birokrasi adalah membesar-besarkan kekuatan dari organisasi resmi namun kenyataannya tidak disertai dengan data yang cukup dan dapat dipertanggung jawabkan. Yang perlu ditekankan di sisni sebenarnya adalah bahwa persoalan yang timbul tidaklah berkaitan dengan pribadi-pribadi yang birokrat melainkan proses-proses dalam organisasi yang menuju pada pembentukan prilaku oleh ideologi dari pada hanya sekedar tujuan-tujuan utama dan realitas eksternal.
III. PENUTUP
Dari sekelumit uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya organisasi merupakan suatu wadah yang dapat membentuk prilaku seseorang kelak ketika harus terjun dalam masyarakat, baik itu dalam ruang lingkup yang kecil maupun masyarakat dalam konteks ruang lingkup yang lebih luas seperti dalam pemerintahan. Oleh sebab itu organisasi juga berfungsi sebagai wadah non formal bagi masyarakat yang menghendaki pengetahuan tentang tata cara hidup dan berkehidupan dengan baik dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar