Dalam penelitian kualitatif ada lima ciri utama yang
dimilikinya, meskipun pada kenyataannya dalam penelitian kualitatif tidak memperlihatkan
semua ciri tersebut. Adapun lima ciri tersebut :
1. penelitian
kualitatif mempunyai setting alami sebagai sumber data langsung dan peneliti kebidanan adalah
instrument utamanya
2. penelitia
kualittatif bersifat diskriptif, yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata
, gambar bukan angka-angka.
3. penelitian
kualitatif lebih menekankan proses kerja , yang seluruh fenomena yang dihadapi
diterjemahkan dalam kegiatan sehari-hari, terutama yang berkaitan langsung
dengan kebidanan
4. penelitian
kualitatif cenderung menggunakan pendekatan induktif.
5. penelitian
kualitatif memberi titik tekan pada makna, yaitu fokus penelaahan terpaut
langsung dengan masalah kehidupan manusia.
Aplikasi metode kualitatif dalam
penelitian ilmu-ilmu sosial dilakukan dengan langkah-langkah yaitu merumuska masalah
sebagai fokus penelitian kebidanan, mengumpulkan data lapangan, menganalisis
data, merumuskan hasil studi, dan menyuusun rekomendasi untuk perbaikan kinerja
dalam bidang ini.
METODE-METODE
PENELITAIAN KUALITATIF.
1. Penelitian Fenomenologi
Penelitian fenomenologi bersifat
induktif . pendekatan yang dipakai adalah deskriptif yang dikembangkan dari
filsafat fenomenologi. Fokus filsafat fenomenologi adalah pemahaman tentang
respon atas kehadiran atau kebaradaan manusia, bukan sekedar pemahaman atas
bagian-bagian yang spesifik atau prilaku khusus. Tujuan penelitian
fenomenologikal adalah menjelaskan pengalama-pengalaman apa yang dialami
seseorang dalam kehidupan ini, termasuk interaksinya dengan orang lain.Contoh
penelitian fenomenologi atau study mengenai daur hidup masyarakat tradisional
dilihat dari perspektif kebiasaan hidup sehat.
1.
Penelitian
Teori Grounded
penelitian
grounded adalah tehnik penelitian induktif. Tekhnik ini pertama kali digagas
oleh Strauss dan sayles pada tahun 1967.Pendekatan penelitian ini bermaslahat
dalam menemukan problem-problem yang muncul dalam situasi kebidanan dan
aplikasi proses-proses pribadi untuk menanganinya.Metodologi teori ini
menekankan observasi dan mengembangkan basis praktik hubungan ”intuitif” antara
variabel.Proses penelitian ini melibatkan formulasi,pengujian,dan pengembangan
ulang proposisi selama penyusunan teori
2.
Penelitian
Etnograf
Penelitian
tipe ini berusaha memaparkan kisah kehidupan keseharian orang-orang yang dalam
kerangka menjelaskan fenomena budaya itu, mereka menjadi bagian integral
lainnya. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan
deskriptif. Analisis data dilakukan untuk mengembangkan teori prilaku
kultural.Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktuyal hidup atau menjadi
bagian dari seting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan data secara
sistematis dan holistik. Melalui penelitian ini perbedaan-perbedaan budaya
dijelaskan, dibandingkan untuk menambah pemahaman atas dampak budaya pada
perilaku atau kesehatan manusia.
3.
Penelitian
Historis
Penelitian
historis adalah penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa
lampau secara objktif, sistematis dan akurat. Melalui penelitian ini,
bukti-bukti dikumpulkan , dievaluasi, dianalisis dan disintesiskan.
Selanjutnya, berdasarkan bukti-bukti itu dirumuskan kesimpulan. Adakalanya
penelitian historis digunakan untuk menguji hipotesis
tertentu.Misalnya,hipotesis mengenai dugaan adanya kesamaan antara sejarah
perkembangan pendidikan dari satu negara yang mengalami hegemoni oleh penjajah
yang sama.
Penelitian historis biasanya
memperoleh data melalui catatan catatan artifak, atau laporan-laporan verbal.
Ada beberapa ciri dominan penelitian historis
- Adakalanya lebih bergantung pada data hasil
observasi orang lain daripada hasil observasinya sendiri.
- Data penelitian diperoleh melalui
observasi yang cermat, dimana data yang ada harus objektif,otentik, dan
diperoleh dari sumber yang tepat pula.
- Data yang diperoleh bersifat sistematis
menurut urutan peristiwa dan bersifat tuntas.
4.
Penelitian
Kasus
Penelitian
kasus atau penelitian lapangan dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini serta interaksi linkungan
unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).Subjek penelitian dapat
berupa individu,kelompok, institusi atau masyarakat.Penelitin kasus merupkan
penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil penelitian itu
memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu.Subjek yang
diteliti relatif terbatas, tetapi variabel-variabel dan fokus yang diteliti
sangat luas dimensinya. Contoh, studi lapangan yang tuntas dan mendalam
mengenai kegiatan yan paling banyak dilakukan oleh tenaga pekerja sosial selama
menjalankan tugas di camp pengungsi.
5. Inquiry Filosofi
Inkuiri
filisofis melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual untuk
memperjelas makna,membuat nilai-nilai menjadi nyata,mengindentifikasi etika,
dan studi tentang hakikat pengetahuan. Peneliti filosofis mempertimbangkan ide
atau isu-isu dari semua persfektif dengan eksplorasi ekstensif atas
literatur,menguji atau menelaah secara mendalam makna konseptual,mermuskan
pertanyaan,mengajukan jawaban, dan menyarankan implikasi atas jawaban-jawaban
itu.Peneliti dipandu oleh pertanyaan- pertanyaan itu.Ada tiga ilkuiri filosofis,
yaitu:
- Foundational Inquiry
- Philoshopical Analyses
- Ethical Analyses
Studi
fondasional mellibatkan analisis tentang struktur ilmu dan proses berfikir
tentang penilaian atas fenomena tertentu tang dianut bersama oleh ”anggota”
disiplin ilmiah.
Tujuan analisis filosofis adalah menguji makna dan mengembangkan teori yang diperoleh melalui analisis konsep atau analisis linguistik.inkuiri etikal melibatkan analisa intelektualatas masalah etik dikaitkan dengan andil, hak,tugas,benar dan salah, kesadran dan tanggungjawab.
Tujuan analisis filosofis adalah menguji makna dan mengembangkan teori yang diperoleh melalui analisis konsep atau analisis linguistik.inkuiri etikal melibatkan analisa intelektualatas masalah etik dikaitkan dengan andil, hak,tugas,benar dan salah, kesadran dan tanggungjawab.
6. Teori kritik sosial
Teori
kritik sosial adalah filosofi lain dari sebuah metodologi kualitatif yang
unik.Dipandu oleh filsafat dari teori kritik sosial,peneliti menemukan
pemahaman menganai cara seseoarang berkomunikasi dan bagaimana ia mengembangkan
makna makna simbolis di masyarakat.Banyak pemahaman muncul dalam sebuah dunia
yang fakta kemasyarakatan tertentu diterima apa adanya,tidak didiskusikan atau
diposisikan secara dogmatik.Tatana politik yang mapan itu dipersepsi sebagai
tertutup bagi perubahan dan tidak patut dipertanyakan.Tatana politik semacam
ini biasanya muncul pada masyarakat dibawah pemerintahan yang otoriter.
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan
sistematis.
1. Rasional berarti kegiatan penelitian
tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia.
- Empiris
berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga
orang lainpun dapat mengamatinya.
- Sistematis
berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan
langkah-langkah tertentu bersifat logis
Kriteria data empiris :
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas
Tiga tujuan penelitian :
- penemuan,
berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang
betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
- pembuktian,
berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya
keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
- Pengembangan,
berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.
Fungsi (kegunaan hasil) penelitian :
- Memahami
berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan
selanjutnya menjadi fakta
- Memecahkan
berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
- Mengantisipasi
berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
Syarat-syarat latar belakang masalah :
- Argumentasikan
urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti
- Bagaimana
meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting
- Kemukakan
fakta-fakta awal yang kongkrit
- Kemukakan
kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan
yang diinginkan)
- Perlu
segera ditangani atau perlu diteliti
- Kemukakan
ide-ide awal
Syarat-syarat rumusan masalah :
- Berisi
pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan
analisis data
- Rumusan
masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3
- Harus
mempunyai rujukan (tinjauan pustaka)
Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan
teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain)
terbagi atas dua:
- Landasan
teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi
nyata dimasyarakat.
- Landasan
empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian
digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada
sebelumnya.
- Kerangka
pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan
melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih
pendekatan-pendekatan apa yang digunakan
Jenis-jenis penelitian
Penelitian menurut tujuan:
- Penelitian
murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk
memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut
untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
- Penelitian
terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Penelitian menurut metode:
- Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk
mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan
daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
- Penelitian
Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk
mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian
tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya
kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk
mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
- Penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable
tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental,
true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian
penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian
pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
- Penelitian
naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian
untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat
tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan
terjadinya korupsi.
- Policy
research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang
dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang
mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian
untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk
pengembangan struktur organisasi.
- Action
research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja
yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan
produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki
prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari
metode mengajar yang baik.
- Penelitian
evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu
kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan
suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
- Penelitian
sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis
terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
- Contih:
penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat
digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui
perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.
Penelitian menurut tingkat explanasinya
- Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan
yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil
presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para
karyawan di departemen x.
- Penelitian
komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu,
adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
- Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua
variable atau lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.
Penelitian menurut jenis data dan analisis
- Penelitian
kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang
berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar) Penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka
atau data yang disangkakan Penelitian kualitatif dan kuantitatif
Macam-macam data penelitian
- Data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa
dan gambar.
- Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
- Data
diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan
secara trepisah, secara diskrit atau kategori.
- Data
kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari
hasil pengukuran.
- Ordinal
adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
- Interval
adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol)
mutlak.
- Rasio
adalah data yang jaraknya sama.
- Variable
adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu
orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Macam-macam istilah dalam penelitian
Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).
Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variable bebas.
Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable
independent.
Variable intervening adalah variable yang secara teoritis
mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi
hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variable control adalak variable yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan
hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis
dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang
digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik
analisis statistic yang akan digunakan.
Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif :
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri
dari satu variabel independent dan satu variable dependen
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk
menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian
Teknik sampling terdiri dari :
- Probability
sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang
sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample,
yang terdiri dari :
- Simple
random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
- Proportionate
stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang
dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam
populasi tersebut.
- Disproporsi
stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang
dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang
proporsional.
- Cluster
sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan
secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang
sangat luas.
- Nonprobability
sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang
sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang
terdiri dari :
- Sampling
sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari
anggota popuasi yang telah diberi nimor urut.
- Sampling
kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
- Sampling
incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu
siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber
data
- Sampling
purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
- Sample
jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi
digunakan sebagai sample.
- Snowball
sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil
kemudian membesar
Penelitian Deskriptif
Setelah mempelajari materi ini, anda
diharapkan akan dapat:
- Menjelaskan
prinsip-prinsip pemahaman menggunakan metode pemahaman deskriptif.
- Menguasai
macam-macam penelitian deskriptif.
- Menggunakan
penelitian deskriptif sesuai dengan permasalahan dan kebutuhannya.
- Menyebutkan
tiga macam penelitian deskriptif dengan tepat.
- Menerangkan
langkah-langkah penelitian deskriptif secara benar.
Penelitian deskriptif merupakan
metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai
dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen,
karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi
variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk
melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan
generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west,
1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana
pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang
berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek
atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Penelitian deskriptif pada umumnya
dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan
akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para
penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa
sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua,
metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang
berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.
Disamping kedua alasan seperti
tersebut di atas, penelitian deskriptif pada umumnya menarik para peneliti
muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami tanpa perlu
memerlukan teknik statiska yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian
kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan
dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara
faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual.
Penenelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penenelitian
naturalistic yang menggunakan kasus yang spesifik malalui deskriptif mendalam atau
dengan penelitian setting alami fenomenologis dan dilaporkan secara thick
description (deskripsi mendalam) atau dalam penelitian ex-postfacto
dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks.
Penelitian deskriptif yang baik
sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama seperti penelitian
kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan tindakan
yang teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek
yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan
secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat
diukur, teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau
komparasi yang tepat perlu dilaukan untuk mendapatkan gambaran objek atau
subjek yang diteliti secara lengkap dan benar.
Dalam penelitian deskriptif,
peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa
yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwa-peristiwa yang saat
sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptifi, peneliti memungkinkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau
asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi antarvariabel.
Penelitian deskriptif mempunyai
keunikan seperti berikut.
Penelitian deskriptif menggunakan
kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden yag sangat sediit,
akibatnya biasa dalam membuat kesimpulan.
Penelitian deskriptif yang
menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data
yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi,
dan jika perlu membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat,
sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan reliable.
Penelitian deskriptif juga
memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas,
agar di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang
diperlukan.
LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN
PENELITIAN DESKRIPTIF
Penelitian dengan metode deskriptif
mempunyai langkah penting seperti berikut.
- Mengidentifikasi
adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode
deskriptif.
- Membatasi
dan merumuskan permasalahan secara jelas.
- Menentukan
tujuan dan manfaat penelitian.
- Melakukan
studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
- Menentukan
kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis
penelitian.
- Mendesain
metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan
data, dan menganalisis data.
- Mengumpulkan,
mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik
statistika yang relevan.
- Membuat
laporan penelitian
MACAM-MACAM PENELITIAN DESKRIPTIF
Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian
deskriptif. Setiap ahli penelitian sering dalam memberikan infomasi tentang
pengelompokan jenis penelitian deskriptif, cenderung sedikit bervariasi.
Perbedaan itu biasanya dipengaruhi oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi
latar belakang para ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu
diantaranya bila dilihat dari apek bagaimana proses pengumpulan data dalam
penelitian deskriptif dilakukan oleh peneliti.
Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan,
macam-macam penelitian deskrptif minimal dapat dbedakan menjadi tiga macam,
yaitu laporan dari atau self-report, studi perkembangan, studi lanjutan,
(follow-up study), dan studi sosiometrik.
Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)
Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian
deskriptif mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya laporan diri
dengan menggunakan observasi. Dalam penelitian self-report, informasi
dikumpulkan oleh orang tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti. Dalam
penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi
secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya
dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan
informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam
penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain
untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain
seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama
untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model
self-report adalah bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan
wawancara, para peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk
memperoleh data yang maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan
self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem
Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.
Contoh Penelitian Deskriptif menggunakan self-report Studi
Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah
Studi banding tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan
usaha kecil menengah ini mempunyai 5 tujuan penting, yaitu :
- Mengidentifikasi
faktor-faktor pembangunan usaha mikro kecil dan menengah melalui sistem
kelembagaan.
- Memperoleh
informasi tentang faktor-faktor pengembangan kelembagaan bagi koperasi
usaha kecil dan menengah.
- Meningkatkan
kerja sama lembaga pemerintah agar secara komperehensif mempunyai sistem
pembiayaan yang relevan dengan kebutuhan para pengusaha.
- Merumuskan
kebijakan, implementasi, dan sistem monitoring yang relevan dengan
kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah.
- Memperoleh
model best practice tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan di Negara
Filipina yang mungkin dapat diterapkan sesuai dengan budaya masyarakat
Indonesia.
Penelitian studi banding ini menggunakan metode dekriptif
dengan pendekatan self-report. Tempat penelitian adalah lembaga tinggi
depertemen perdagangan dan industri dan lembaga lain dan lembaga lain yang
menangani pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dan menengah. Lembaga
lembaga lain tersebut termasuk kantor Biro Pengembangan Usaha Kecil Menengah
(BSMD), Kantor Technology Livelihood Resource Center (TLRC). COLOMBO PLAN STAFF
CALLEGE (CPSC), dan Technology Universisty of Philippines (TUP). Subjek
penelitiannya adalah nara sumber yang memiliki informasi yang diperlukan dan
mereka yang berhasrat dan bersedia bekerja sama dalam memberikan informasi.
Studi banding ini mempunyai
hasil yang dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu lembaga pengelolaan dan
sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah. Yang berkaitan dengan lembaga
pengelola UKM diantaranya adalah termasuk: Pengembangan usaha kecil dan
menengah di pilipina dibawah Department Of Trade and Industry (DTI), dengan
melibatkan beberapa biro yang ada ditingkat nasional dan regional.
Yang termasuk pengusaha kecil dan
menengah di pilipina, adalah para pengusaha atau entrepreneur ,baik indifidual
maupun kelompok warga Negara Filipina yang memiliki ciri–ciri seperti berikut :
Pengusaha mikro mempunyai asset <P1,500,001; pengusaha kecil mempuyai asset
P 1,500,001-P 15,000,000; dan pengusaha menengah mempuyai
P15,000,001-P60,000,000
Ada enam lembaga tinggi Negara dan
beberapa kantor yang relevan dengan macam-macam kegiatan bisnis sebagai sebagai
tempat pendaftaran dan yang akan membantu perkembangan dan pertumbuhan usaha
baru tersebut. Program pemerintah yang terkait dengan usaha kecil dan menengah
di lakanakan oleh semua lembaga yang relevan termasuk kantor yang berada
dibawah tanggung jawab departemen perdagangan dari industri, depertemen
keuangan, anggaran dan manajemen. Pertanian, reformasi agraria, lingkungan dan
sumber daya alam, tenaga kerja dan perburuhan, transportasi dan komunikasi,
pekerjaan dan pubik jalan raya, pemerintah dan dan pariwisata, sains dan
teknologi, ekonomi nasional dan otoritas pengembangan semua Bank sentral Filipina
baik tingkat nasional, regional, dan provinsi. Pada masing-masing kantor
lembaga mempunyai prosedur, wewenang,dan jumlah pembiayaan pendaftaran yang
dicantumkan secara jelas. Wewenang, prosedur dan jumlah biaya yang jelas
tersebut, pada prinsipnya adalah untuk mempermudah bagi para pengusaha, kita
mereka melakukan pendaftaran usahanya ke kantor lembaga tersebut.
Studi Perkembangan (Developmental
Study)
Studi perkembangan atau devlopmental
study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi
yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran penelitian perkembangan pada
umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara individual maupun dalam
kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan
variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan
subjek yang diteliti.
Studi perkembangan biasanya di
lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna
menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada seorang respoden. Demensi yang
sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya: intelektual, fisik, emosi,
reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan sosoial anak. Studi perkembangan
ini biasa dilakukan baik secara cross-sectional atau logiotudinal.
Jika penelitian dilakukan dengan
model cross-sectional, peneliti pada waktu yang sama dan disimultan menggunakan
berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari
masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di komparasi atau dicari
tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan model longitudinal, peneliti
menggunakan responden sebagai sampel tertentu, misalnya: satu kelas satu
sekolah, kemudian dicermati secara intensif perkembangannya secara continue
dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan, enam bulan, satu tahun. Semua
fenomena yang muncul didokumentasi untuk digunakan sebagai informasi dalam
menganalisis guna mencapai hasil penelitian.
Studi Kelanjutan (Follow-up study)
Study kelanjutan dilakukan oleh
peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa periode waktu
tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi kelanjutan ini
di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi eksteral, setelah
subjek atau responden menerima program di suatu lembaga pendidikan. Sebagai
contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat serapan
alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program
pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal
istilah antara output dan outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi
hasil akhir setelah suatu program yang diberikan kepada subjek sasaran di
selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di ambil dari outcome
(hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan, misalnya program
pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka kembali ke tempat asal
yaitu masyarakat.
Studi Sosiometrik (Sociometric
study)
Yang dimaksud dengan sosiometrik
adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok individu. Melalui
analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan sesorang terhadap
orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan. Prinsif teori studi
sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing anggota kelompok
yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk bekerja sama
dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu atau tiga dalam
kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jabatan yang
bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat
diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi.
Dalam sosiogram tersebut pada
umumnya digunakan beberapa batasan istilah yang dapat menunjukan posisi
individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti misalnya:
- “Bintang”
diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para anggotanya,
- “Terisolasi”
di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para anggota dalam
kelompok,
- “Klik”
diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih masing orang
dalam kelompoknya.
Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan
untuk menentukan hubungan variabel status seseorang misalnya pemimpin formal,
pemimpin dalam lembaga pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya
dengan variabel dalam kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan
metode penelitian yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti
sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta
dan karakeristik objek yang di teliti secara tepat.
Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya,
seperti berikut.
- Menggunakan
kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden yang
sedikit yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan;
- Penelitian
deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam pengumpulan data
tidak memperoleh data yang memadai;
- Memerlukan
permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar pada waktu menjaring
data di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan.
Dilihat dari aspek pengumpulan data di lapangan, penelitian
deskriptif dapat dibedakan antara lain menjadi penelitian diri, studi
perkembangan, studi kelanjutan, dan studi sosiometrik.
- Penelitian
dengan metode deskriptif mempunyai langkah seperti berikut.
- Mengidentifikasi
adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode
deskriptif.
- Membatasi
dan merumuskan permasalahan secara jelas.
- Menentukan
tujuan dan manfaat penelitian.
- Melakukan
studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
- Menentukan
kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis
penelitian.
- Mendesain
metode penelitian yamg hendak di gunakan, termasuk dalam hal ini
menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen
pengumpul data, dan menganalisis data.
- Mengumpulkan
dan mengorganisasi serta menganalisis data dengan menggunakan teknik
statistika yang relevan.
- Membuat
laporan penelitian
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam bukunya Riduwan (Skala pengukuran variabel-variabel penelitian, Bandung, CV Alfabeta, cetakan ke-2) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi obyek penelitian. Nawawi menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik yang diperoleh dari hasil menghitung maupun mengukur. Nazir menambahkan bahwa populasi adalah data, bukan orang tau bendanya.
Berkaitan dengan jumlah populasi, maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama :populasi terbatas dimana batasnya secara kuantitatif dapat dihitung. Misalnya jumlah siswa SMA Negeri 8 Jakarta, jumlah penduduk desa tambakmekar dan jumlah guru SMAN 8 Jakarta. Kedua: populasi tak terbatas dimana banyak populasinya tidak bisa dinyatakan dengan jumlah misalnya kandungan emas di sungai X, berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama.
Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama
2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.
Apabila kita telah menetapkan masalah penelitian dan kita sudah membatasi populasi,maka masalah berikutnya yang muncul adalah kita memiliki keterbatasan dalam mengakses seluruh populasi, sehingga dikembangkanlah teknik untuk dapat mengambil keseimpulan berkaitan dengan populasi tetapi dengan data yang lebih terbatas. Data terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan sampel.
Keuntungan menggunakan sampel adalah
1. memudahkan peneliti
2. Penelitian lebih efisien (penghematan uang, waktu dan tenaga)
3. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data.
4. penelitian lebih efektif, sehingga menghemat penggunaan specimen, mengurangi atau melokalisir efek destruktifd dari perlakuan.
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:
Untuk menentukan jumlah sampel (n) digunakan ketentuan sebagai berikut :
Jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :
N
n= ------------
N*d^2 + 1
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58 orang.
Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih dari 1000, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 15%.
1. probability sampling
probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah
1.a simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi tersebut.
1.b Proportionate stratified random samplng
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti. Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian sertifikasi :
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 370 orang
Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang studi. Contohnya jumlah sampel guru bahasa Indonesia menjadi
pertama : tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi
370
-------------- = 77.24 = 77 orang
370*0.1^2 + 1
kedua : tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata
100
--- x 77 = 20,8 = 21 orang
370
1.c Disproportionate random sampling
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yangn kurang proporional, contohnya
guru BP : 1 orang
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 371 orang
jumlah sampel untuk guru BP satu orang.
1.d Area sampling (sampel kluster )
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah gewografis yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di desa tambakmekar RW 04. RW 04 terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus memuat warga dari tiap RT.
2. non propability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.
2.a Sampling sistematis
Pengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara
seragam. Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1 sampai 1000. Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan seterusnya.
2.b Sampling kuota
Teknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Contohnya untuk menentukan kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt orang maka diambil jatah 250.000 orang.
2.c sampling aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari tersebut.
2.d Purposive sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau mantri di puskesmas desa.
2.e sampling jenuh
Yaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.
2.f Snowball sampling (getuk tular)
Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah jumlah respondennya.
Sumber :
Riduwan, Drs, MBA (2006), Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula, Bandung, Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar