Minggu, 15 Januari 2012

Milllenium Development Goals (MDGs)


Sebagai mahasiswa yang peka terhadap masalah global, kita harus mengenal lebih dekat dengan Millenium Development Goals (MDGs) atau target pembangunan millennium. MDGs Indonesia adalah tujuan pembangunan yang harus dicapai pada tahun 2015. Lantas, apa saja latar belakang dari MDGs ini? Let’s check it out. Akar persoalan seperti tingkat buta huruf yang masih rendah, kemiskinan, kesehatan dan sebagainya masih belum dapat diselesaikan karena belum adanya target kuantitatif yang menjadi acuan. Hal tersebut menjadi cikal bakal lahirnya Millenium Development Goals (MDGs). Pada bulan September tahun 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB, termasuk Indonesia mengikuti Sidang Majelis Umum PBB. Pertemuan tersebut bertujuan mendiskusikan berbagai permasalahan yang terkait erat dengan peningkatan kesejahteraan dan kelangsungan hidup bangsa, serta penegakan hak asasi dan kerjasama international untuk memajukan bangsa dengan target yang jelas.. Lalu dirumuskanlah ‘Deklarasi Millenium’, yang berisi komitmen untuk menjawab berbagai tantangan di era millennium yang menetapkan langkah konkrit melalui tujuan serta target dan indikator yang ditetapkan dari tahun 1990 sampai tahun 2015.
Ada delapan tujuan MDGs beserta target-target indikator yang perlu ditindaklanjuti oleh setiap negara, meliputi :
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan
Target: Menurunkan penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan ekstrim dan mengurangi jumlah penduduk yang menderita kelaparan hingga setengahnya.
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua.
Target: memastikan pada tahun 2015 semua anak Indonesia , baik laki-laki maupun perempuan, akan dapat menyelesaikan pendidikan dasar.
3. Meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Target: menghilangkan kesenjangan gender pada sekolah dasar dan sekolah menengah pada tahun 2005 dan pada semua jenjang pendidikan pada tahun 2015
4. Mengurangi tingkat kematian anak.
Target: mengurangi tingkat kematian anak dibawah usia 5 tahun hingga dua pertiganya.
5. Meningkatkan kesehatan ibu.
Target: menurunkan tiga perempatnya tingkat kematian ibu di Indonesia.
6. Memerangi HIV / AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya
Target: menghentikan penyebaran dan mulai menurunkan kecenderungan penyebaran HIV / AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya di Indonesia.
7. Menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Target: memadukan prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional, penurunan mengurangi hingga setengahnya proporsi masyarakat Indonesia yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar serta meningkatkan kehidupan masyarakat yang hidup di daerah kumuh secara signifikan.
8. Mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan
Target: mengembangkan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan dan tidak diskriminatif, mengatasi persoalan khusus dari negara paling tertinggal, mengatasi kebutuhan khusus di negara daratan dan kepulauan kecil, menangani hutang negara berkembang melalui upaya nasional ataupun internasional, bekerjasama dengan negara berkembang mengembangkan pekerjaan yang layak dan produktif untuk kaum muda, bekerjasama dengan perusahaan farmasi untuk memberikan akses untuk penyediaan obat-obatan dengan harga terjangkau di negara berkembang, dan bekerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan teknologi baru terutama informasi dan komunikasi.
Menurut bapak Septo Pawelas Arso, SKM, Mkes, salah satu dosen AKK, ada tiga tujuan spesifik mengenai kesehatan dalam MDGs, yaitu mengurangi angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu dan memerangi HIV/ AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya. Akan tetapi ketiga tujuan itu juga sangat terkait dengan tujuan yang lain. Kalau kita bicara tentang kemiskinan dan kelaparan, kematian bayi dan ibu, pasti terkait dengan kesehatan. Karena biasanya orang miskin kesehatannya lebih rentan. Selain MDGs, juga ada Human Development indeks (HDI) yaitu indikator pembangunan yang ditetapkan oleh UNDP mencakup pendidikan, kesehatan dan ekonomi. MDGs dan HDI sama-sama mengarah pada pembangunan manusia.
Selain itu, dr. Dharminto, Mkes, salah satu dosen biostatistika menambahkan bahwa MDGs merupakan komitmen global, untuk mencapainya diperlukan koordinasi dari banyak pihak, terutama pemerintah. Peran serta FKM juga diperlukan untuk mencapai MDGs ini. Melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian serta penggalaan advokasi dan sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat untuk menuju perubahan yang lebih baik, karena sekecil apapun peran masyarakat itu sangat berarti.
Data BAPENAS menunjukkan bahwa ada beberapa target yang telah mengarah pada pencapaian, seperti pendidikan untuk semua, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi kematian anak, kelestarian lingkungan hidup. Sedangkan yang lain masih jauh dari pencapaian. Untuk itu, MDGs harus dilakukan evaluasi secara periodik. Target selalu ditinggikan dan upaya yang lebih keras serta dukungan anggaran dari legislatif untuk mencapainya.

Sudianto Aditya_Ijho FKM Epidemiologi UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR (UIT) MAKASSAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar